Ada masanya dimana anak-anak akan mencoba berbohong, misalnya dengan menyebut ada pesawat yang nyangkut di pohon bambu, hingga berkata baru saja diselamatkan Superman dari aksi penculikan alien. Sebenarnya, Si Kecil tidak bermaksud bohong, dia hanya sedang menuangkan imajinasinya.

Jika yang diucapkan Si Kecil hal-hal yang nggak masuk akal, mungkin Anda akan mudah mengenalinya, tapi bagaimana kalau yang diucapkan Si Kecil sedikit masuk akal. Misalnya, dia mengaku baru saja dijahili orang dewasa atau saat sekolah dirampok oleh kakak kelasnya?

Untuk mengetahui apakah Si Kecil berbohong atau tidak, Psikolog sekaligus ahli bahasa tubuh, Judi James, menyarankan Anda untuk melihat wajah anak. Menurutnya, bola mata mereka akan cenderung membesar saat dia bicara di luar fakta (berbohong).

Selain itu, alis matanya pun akan mengangkat, dan dia akan fight untuk meyakinkan Anda jika dia tidak sedang berbohong. Saat Anda menunjukan gestur tidak percaya, dia akan mengeluarkan ekspresi wajah lucu dengan memainkan mulut.

Lebih lanjut lagi, Judi menerangkan saat anak menyerah untuk meyakinkan Anda, dia akan meralat apa yang diucapkannya, bahkan mungkin saja dia akan mengakui kebenarannya sambil menunjukan gestur permohonan untuk diberi belas kasihan.

Jangan dimarahi Milk Lovers, sebaiknya peluk Si Kecil dan beri penjelasan jika berkata jujur lebih baik daripada berbohong. Tekankan jika anak yang baik tidak pernah berbohong.

Jangan diamini

Judi pun mewanti-wanti Anda untuk tidak mengamini kebohongannya. Pasalnya, sebuah penelitian menyebutkan bahwa anak yang terbiasa bohong di usia dini, mereka akan cenderung melakukannya lagi di kemudian hari, bahkan mereka akan semakin ahli dalam ini.

Penelitian ini dilakukan di Institute of Child Study di Toronto University, Kanada, dengan jumlah relawan sebanyak 1200 anak berusia 2-17 tahun.  

Dalam penelitian ini, para peneliti menyebut jika berbohong membutuhkan proses yang kompleks karena mereka harus mengarang atau membayangkan sebuah cerita, kemudian merangkainya untuk ditampilkan menjadi kebenaran.

Di sisi lain, ini merupakan indikator IQ anak yang bagus, tapi di satu sisi , kebohongan merupakan hal yang tidak bisa terus dibiarkan. So, sebagai orangtua Anda harus mampu mengendalikan kebohongan mereka, tanpa mematikan daya khayal yang mereka miliki.