Pernah mendengar istilah stunting. Bagi orangtua di Indonesia, istilah ini memang masih sangat asing ketimbang istilah-istilah populer seperti kolik, gizi buruk dan lainnya. Padahal menurut WHO, Indonesia ternyata duduk di urutan ke-5 sebagai negara dengan anak kondisi stunting di dunia.
Memang apa sih stunting itu?
Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan karena anak kekurangan gizi dalam waktu yang lama, baik karena salah memberikan asupan atau karena memang kekurangan gizi umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi anak.
Tidak hanya selama masa pertumbuhan, stunting pun bisa terjadi sejak anak dalam kandungan. Tapi umumnya, kondisi ini baru akan terlihat ketika anak sudah menginjak usia dua tahun.
Apa yang menyebabkan stunting
Menurut Adoption Nutrition, stunting bisa berkembang dalam jangka panjang karena kombinasi dari beberapa atau bisa juga semua faktor berikut:
- Retardasi pertumbuhan intrauterine
- Kurang gizi kronis dalam waktu lama
- Kurang asupan protein dalam jumlah yang proporsi
- Akibat perubahan hormon yang dipicu stres
- Sering menderita infeksi sejak pertama dilahirkan.
Perlu diingat, perkembangan stunting membutuhkan proses yang cukup panjang. Jadi, bisa dibilang semua faktor di atas bisa saja kumulatif dan bukan berarti semua asupan makanan sekarang tidak memadai. Untuk mengetahu lebih lanjut, sebaiknya Anda periksakan anak ke dokter.
Gejala Stunting
Secara garis besar, ada beberapa gejala yang menunjukan anak mengalami stunting, diantaranya :
- Portur tubuh lebih pendek ketimbang anak seusianya
- Proporsi tubuh cenderung normal, tapi mereka cenderung terlihat kecil untuk usianya
- Berat badan anak sangat rendah untuk anak seusianya.
- Pertumbuhan tulang tertunda
- Anak cenderung lemas dan tidak bergairah.
Tanda-tanda di atas mirip dengan gejala gizi buruk. Makanya Milk Lover, sebelum memastikan apakah anak Anda mengalami stunting atau tidak, berkonsultasi dengan dokter!
Mencegah Stunting
Untuk mencegah stunting, satu-satunya cara yang harus dilakukan adalah, menjaga asupan gizi Ibu dan anak sejak dalam kandungan dengan mengonsumsi makanan yang direkomendasikan meliputi, asupan protein hewani dan nabati, vitamin, kalsium, karbohidrat dan sejumlah nutrisi penting lainnya.
Terkadang, pemberian nutrisi tambahan berupa suplemen vitamin dibutuhkan untuk mendapatkan supan gizi yang seimbang. Tapi ingat, konsultasikan dulu hal ini dengan dokter!
