Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada balita akibat kekurangan gizi kronis. Biasanya masalah ini terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan dari janin hingga anak usia 2 tahun. Menurut data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), sekitar 9 juta anak di mengalami stunting.
Menurut Kennedy Simanjuntak, Deputi Menteri Bidang Pendanaan Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas, masalah stunting tidak hanya terjadi pada masyarakat kurang mampu saja, tapi juga tersebar hingga kelompok menengah, bahkan kalangan dengan ekonomi baik.
Jika terus dibiarkan, stunting tidak hanya menimbulkan masalah bagi pertumbuhan, tapi juga bisa menyebabkan perkembangan otak anak terhambat, rentan terhadap penyakit dan berisiko mengalami obesitas saat dewasa nanti.
Bagaimana cara mengatasinya?
Hingga kini pemerintah sendiri masih melakukan upaya kongkret untuk memerangi stunting dengan program perbaikan gizi, edukasi dan bantuan lainnya. Tapi selain itu, Anda pun wajib melakukan upaya pencegahan stunting dengan cara berikut ini.
1. Cukupi kebutuhan gizi selama masa kehamilan, terutama zat besi dan folat. Jika dibutuhkan, Anda bisa mengonsumsi suplemen kehamilan. Tapi ingat, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter.
2. Pastikan kecukupan nutrisi anak terpenuhi, terutama 1000 hari pertama sejak masa kelahiran atau hingga usia 2 tahun dengan ASI eksklusif dan MP-ASI mulai usia 6 bulan.
3. Lakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dengan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menjauhi paparan polusi, dan rutin berolahraga.
4. Rutin periksakan kesehatan keluarga, setidaknya 1-2 tahun sekali. Hal ini dilakukan sebagai upaya deteksi dini, sekaligus memastikan kondisi kesehatan keluarga secara menyeluruh.
5. Perbaiki gaya hidup dengan konsumsi makanan sehat, terutama protein, serat, karbohidrat kompleks dan vitamin, rutin berolahraga dan jauhi rokok.
Selain itu, menurut Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), konsumsi susu di Indonesia masih sangat rendah, hanya sekitar 15,5 %. Padahal, dengan rutin konsumsi susu (setidaknya 2 gelas susu UHT per hari), risiko anak mengalami stunting bisa ditekan.
Penelitian ini didukung juga dengan hasil penelitian dari South East Asian Nutrition Survey, yang menyebut anak-anak Indonesia masih mengalami kekurangan vitamin D. Padahal solusi untuk mengatasi masalah ini sangat mudah, yakni rajin konsumsi susu.
