Membicarakan kesehatan mental kini bukan lagi hal yang tabu. Topik tersebut semakin umum untuk didiskusikan, terutama bagi generasi Z, baik di media sosial atau pun in real life. Bahkan kita juga merayakan Hari Kesehatan Sedunia setiap 10 Oktober.
World Mental Health Day merupakan hari peringatan agar kita selalu memedulikan dan merawat kondisi mental, yang juga sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Salah satu gangguan mental yang kerap dialami masyarakat berbagai usia adalah depresi.
Menurut World Health Organization (WHO) bahwa pada 2019, sekitar 300 juta orang di dunia mengalami depresi dan sekitar 15,6 juta di antaranya adalah orang Indonesia. Umumnya usia yang terkena adalah kelompok remaja, yakni 15-29 tahun. Tapi tahukah kamu, kalau ternyata susu lemak bisa menurunkan risiko depresi?
Ultra People mungkin selama ini mengenal susu rendah lemak sebagai minuman sehat alternatif untuk diet. Tapi ternyata manfaatnya tidak sebatas itu. Menurut penelitian, rutin minum susu rendah lemak dapat menghindarkan kita dari depresi.
Dikutip dari Medical News Today, Prof. Ryoichi Nagatomi dari Universitas Tohoku di Jepang pernah meneliti topik ini dan dipublikasi di jurnal Social Psychiatry and Psychiatric Epidemiology tahun 2017.
Lebih dari 1.000 orang dewasa di Jepang menjadi subjek penelitian dengan rentang usia 19-83 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu yang mengkonsumsi susu rendah lemak dan yogurt rendah lemak sekitar 1-4 kali dalam seminggu cenderung tidak mengalami gejala depresi.
Alasannya, susu rendah lemak mengandung sedikit saja lemak trans; yang sangat berkaitan dengan penyebab depresi. Selain itu, asam amino triptofan dalam susu juga berperan baik meredakan depresi.
Wah ternyata banyak juga ya manfaat susu rendah lemak! Tak hanya menurunkan berat badan, tapi juga menurunkan risiko stroke, tekanan darah tinggi, hingga risiko depresi.
Peduli kesehatan mental artinya juga peduli rutin minum susu Ultra Milk Low Fat. Selain rendah lemak, tentu rasanya juga enak. Sudah minum susu hari ini?