Covid-19 bisa menimbulkan berbagai gejala, seperti demam, batuk, dan pilek. Pada kasus yang parah, virus yang saat ini menjadi pandemi di banyak negara ini bisa menyebabkan sesak napas dan penurunan kesadaran karena kekurangan oksigen. Namun, ada juga penderita Covid-19 yang tidak merasakan gejala apa pun.
Infeksi virus Corona bisa membuat tubuh penderitanya mengalami penurunan oksigen secara perlahan sehingga mereka yang terinfeksi tidak menyadarinya karena tidak adanya gejala. Kondisi berkurangnya jumlah oksigen di dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala inilah yang dikenal dengan sebutan happy hypoxia.
Dilansir dari sebuah artikel yang sudah ditinjau oleh dr. Kevin Adrian di situs alodokter.com, normalnya, kadar oksigen di dalam darah (saturasi oksigen) ada pada rentang 95–100% atau sekitar 75–100 mmHg. Saat kadar oksigen di dalam darah berkurang dan berada di bawah angka tersebut, tubuh akan mengalami kekurangan oksigen. Kondisi inilah yang disebut happy hypoxia.
Happy hypoxia harus segera ditangani karena jika tidak ditangani dengan baik beresiko menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan dan organ tubuh, seperti otak dan jantung. Saat hal ini terjadi, fungsi otak dan jantung bisa terganggu sehingga menimbulkan beberapa masalah kesehatan.
Mayoritas mereka penderita yang mengalami happy hypoxia mengalami gejala sesak napas, lemas, kulit pucat, dan kuku serta bibir tampak kebiruan. Jika kondisinya sudah parah, hypoxia bisa menyebabkan penderitanya mengalami penurunan kesadaran atau bahkan koma.
Walau demikian, pada kasus tertentu, hypoxia juga bisa terjadi tanpa gejala apa pun dan baru terdeteksi saat penderita menjalani pemeriksaan darah atau pemeriksaan saturasi oksigen dengan alat yang disebut pulse oximeter. Kondisi yang dinamakan silent hypoxia atau happy hypoxia inilah yang diduga bisa terjadi pada penderita Covid-19.
Semoga informasi ini bermanfaat dan jika Milk Lovers masih memiliki pertanyaan seputar Covid-19 atau masalah kesehatan lainnya, bisa berkonsultasi dengan ahlinya di fasilitas medis terdekat.
