Berpikir sebelum bertindak (memutuskan sesuatu) memang disarankan untuk meminimalisir resiko terjadinya kesalahan. Tapi jangan berpikir berlebihan (overthinking) karena ternyata justru bisa beresiko mengganggu kesehatan kita. Saat terus-menerus memikirkan suatu hal secara berlebih, tubuh bisa mengalami kenaikan kortisol yang bisa berdampak pada kesehatan tubuh kita.
Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang mungkin timbul karena terlalu sering overthinking.
- Menggangu fungsi otak
Overthinking bisa memicu stres yang akhirnya berpengaruh pada kondisi otak kita. Ini bisa terjadi karena hormon kortisol yang dihasilkan ketika kita merasa stres bisa merusak dan membunuh sel-sel otak di hipokampus (bagian dari otak besar yang berperan pada fungsi memori & navigasi ruangan).
Overthinking juga beresiko mengubah struktur dan konektivitas otak. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh ilmuwan dari University of California juga membuktikan, overthinking bisa memicu stres kronis yang menyebabkan masalah mental, mulai dari kecemasan sampai gangguan suasana hati.
- Mengganggu kesehatan pencernaan
Stres akibat overthinking juga mempengaruhi sistem pencernaan. Stres berlebihan bisa memicu masalah pencernaan seperti radang usus, sindrom iritasi usus, perubahan motilitas gastrointestinal dan sekresi lambung.
- Meningkatkan resiko penyakit jantung
Mereka yang mengalami stres karena pikiran sering melakukan kegiatan yang membahayakan jantung seperti merokok dan minum alkohol berlebih. Selain itu, saat overthinking, hormon adrenalin yang meningkat bisa memicu peningkatan pernapasan dan detak jantung.
- Melemahkan sistem daya tahan tubuh
Hormon kortisol yang dilepaskan ketika overthinking juga bisa melemahkan sistem daya tahan tubuh yang akibatnya bisa membuat kita mudah jatuh sakit. Tingkat hormon kortisol yang tinggi juga beresiko meningkatkan peradangan pada tubuh yang juga bisa melemahkan sistem daya tahan tubuh.
Itulah beberapa masalah kesehatan yang mungkin timbul karena terlalu sering overthinking. Semoga bermanfaat dan jika Milk Lovers ingin penjelasan lebih detail tentang hal ini bisa berkonsultasi langsung dengan ahli medis.