Susu UHT, atau Ultra High Temperature, merupakan jenis susu yang sangat mudah ditemukan di pasaran. Proses pengolahan susunya sendiri dilakukan dengan memanaskan susu sapi segar pada suhu yang tinggi, yaitu 140 derajat Celcius, selama minimal empat detik. Proses pemanasannya sendiri dilakukan agar bakteri di dalam susu bisa dibunuh, sehingga mencegah risiko infeksi saat susu dikonsumsi. Sementara itu, durasi pemanasannya yang singkat dilakukan agar panas tidak merusak kualitas susu.
Di samping itu, proses pemanasan pada suhu tinggi pada susu UHT seperti Ultra Milk Full Cream juga dapat memperpanjang umur penyimpanannya, lho! Kalau susu segar yang baru saja diperoleh dari memerah sapi hanya bisa bertahan dalam beberapa jam, susu UHT justru bisa bertahan jauh lebih lama, mulai dari hitunggan minggu sampai 9 bulan.
Kandungan Nutrisi Susu UHT dan Kepraktisannya
Walaupun proses pengolahan susu UHT memanfaatkan panas yang sangat tinggi, hal tersebut sama sekali tidak memengaruhi kualitas susu, apalagi sampai merubah kandungan nutrisinya. Bahkan, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal kandungan asam lemak di dalam susu UHT dengan susu segar biasa. Malah, protein yang terkandung di dalam susu UHT seperti Ultra Milk Full Cream jadi bisa dimanfaatkan tubuh dengan lebih mudah, bahkan jika dibandingkan dengan kandungan protein yang terdapat di dalam susu pasteurisasi maupun susu sapi murni biasa.
Di samping itu, seperti yang pasti sudah Milk Lovers ketahui, susu UHT memang jauh lebih mudah dan praktis untuk dikonsumsi, bahkan untuk dibawa bepergian atau beraktivitas. Tanpa harus repot-repot menyiapkan air panas atau botol, susu UHT bisa dibawa ke mana saja tanpa ada perubahan kualitas nutrisi di dalamnya. Apalagi, Ultra Milk Full Cream tersedia dalam beberapa pilihan ukuran kemasan, sehingga Milk Lovers bisa bebas pilih kemasan yang paling pas dengan kebutuhan dan situasi.
Waktu Terbaik untuk Memberikan Susu UHT pada Si Kecil
Saat buah hati Milk Lovers masih berusia 1 sampai 6 bulan, ASI alias air susu ibu merupakan sumber makanan terbaik dan satu-satunya bagi anak. Bahkan, WHO sebagai organisasi kesehatan dunia memang menganjurkan pemberian hanya ASI eksklusif untuk bayi dalam usia tersebut.
Sayangnya, ada beberapa situasi di mana seorang ibu tidak bisa memberikan ASI eksklusif bagi sang bayi. Meski demikian, ada susu formula yang bisa menjadi pengganti, yang pemilihan dan pemberiannya perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak.
Lalu, bagaimana dengan susu UHT? Nah, karena ASI adalah sumber makanan terbaik untuk bayi berusia 1 sampai 6 bulan – atau susu formula, jika ibu tidak bisa menyediakan ASI eksklusif – maka pemberian susu UHT paling baik mulai diberikan jika si kecil sudah menginjak 6 bulan. Meski demikian, Milk Lovers perlu mencatat bahwa susu UHT tidak boleh diberikan sebagai pengganti ASI atau sebagai minuman utama. Justru susu UHT hanya bisa diberikan dalam jumlah kecil bagi sang bayi, dengan tujuan untuk menjadi bahan makanan tambahan.
Baru setelah nanti si kecil sudah berusia minimal 2 tahun, Milk Lovers bisa memberikan susu UHT dalam jumlah yang lebih banyak. Hanya saja, tentu dengan catatan bahwa buah hati Milk Lovers tidak punya alergi susu, ya!
Selain itu, jenis susu UHT yang paling dianjurkan untuk anak kecil berusia 2 tahun adalah Ultra Mimi yang tidak hanya mengandung kebaikan nutrisi, vitamin dan juga kalsium, tapi juga sangat mudah diserap oleh tubuh, karena terbuat dari 100% susu segar. Ultra Mimi tersedia dalam 4 rasa: Full Cream, Cokelat, Stroberi dan Vanilla. Produk ini sangat baik untuk Si Kecil
Nah, itulah penjelasan tentang kapan Milk Lovers bisa memberikan susu UHT kepada si kecil. Semoga informasinya bermanfaat untuk Milk Lovers dan buah hati tercinta, ya!