Milk Lovers, selasa (16/1/2018), Museum Bahari yang berada di Jalan Pasar Ikan I, Penjaringan, Jakarta Utara, mengalami kebakaran hebat. Dugaan sementara, kebakaran tersebut disebabkan karena konsleting listrik yang berada di lantai 1 gedung C Museum Bahari.

Kabar terbakarnya Museum Bahari ini pun jadi kabar duka bagi dunia sejarah dan pariwisata Indonesia. Bagaimana tidak, selain karena gedung museum ini merupakan salah satu bangunan peninggalan VOC yang tertua, di dalam museum ini pun terdapat banyak benda peninggalan sejarah terkait dunia kelautan.

Memang apa saja sih isi dari Museum Bahari?

Sesuai dengan namanya, Museum Bahari menyimpan banyak benda sejarah yang berhubungan dengan dunia kelautan Indonesia, seperti jangkar kapal laut, navigasi perkapalan, meriam kapal, teropong, hingga berbagai miniatur kapal nelayan.

Selain itu, Museum Bahari pun memiliki sejarah panjang tentang perjalanan Indonesia. Menurut Husnison Nizar, Kepala Museum Bahari, bagian tertua dari museum ini sudah dibangun sejak tahun 1652, atau ketika akhir kepemimpinan Gubernur Jendral Christoffel van Swoll.

Proses pembangunannya sendiri dilakukan secara bertahap dan selesai di tahun 1774. Di masa itu, gedung ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan rempah-rempah, kopi, dan teh. Selain itu, gedung ini pun merupakan pusat aktivitas pemilihan, penjemuran, dan pengepakan rempah-rempah.

Di sisi barat bangunan ini, dulunya dikenal dengan sebutan Westzijdsche Pakhuizen atau Gudang Barat. Lokasi ini merupakan tempat penyimpanan sejumlah komoditi berharga yang dijual di Nusantara, dari mulai timah, tembaga, hingga tekstil.

Saat masa pendudukan Jepang, gedung ini di fungsikan sebagai tempat menyimpan logistik tentara Jepang, termasuk tempat penyimpanan persenjataan dan bahan pangan.

Setelah merdeka, bangunan kemudian dipakai oleh PLN dan PTT untuk gudang. Setelah tahun 1977, barulah Museum Bahari diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, lengkap dengan menara-menara kawal VOC di dalamnya.

Seluruh bagian dari komplek Museum Bahari, termasuk Museum Kebaharian dan Menara Syahbandar, memiliki nilai sejarah yang sangat penting. Terlebih bangunan ini merupakan salah satu bangunan tertua peninggalan Belanda dulu.

Bagaimana menurut Anda Milk Lovers, pernah berkunjung ke Museum Bahari dan menikmati keindahan koleksinya?