Istilah flu perut mungkin tidak terlalu familier di telinga masyarakat Indonesia. Selain itu, sebenarnya flu perut juga kurang tepat untuk mewakili penyakitnya dan bisa memunculkan salah kaprah. Sebab, istilah tersebut tidak berkaitan dengan flu yang sebenarnya, Milk Lovers. Sebagian besar pakar kesehatan pun lebih sering menyebutnya dengan virus perut atau gastroenteritis.

Gastroenteritis bisa disebabkan oleh rotavirus (menyerang di tengah cuaca dingin) serta adenovirus dan echovirus (biasanya muncul di musim panas). Mual, mulas, dan muntaber adalah sebagian gejala dari penyakit tersebut. Gastroenteritis dapat menyerang berbagai kalangan, tak terkecuali anak-anak. Maka penting bagi Milk Lovers untuk mengenali virus perut agar tidak salah dalam menanganinya.

Mengenal Gejala-gejala Gastroenteritis

Barbara Frankowski, dokter spesialis anak dari Vermont Children’s Hospital, Burlington, mengungkapkan bahwa gejala gastroenteritis pada anak relatif beragam. Ada yang hanya tidak nafsu makan disertai sakit perut, tetapi ada juga yang muntaber atau malah ketiga-tiganya. Gejala virus perut berlangsung selama 3 hari atau bahkan seminggu. Semakin banyak gejala yang diderita, semakin serius pula penyakitnya.

Gejala virus perut kerap disalahartikan sebagai tanda keracunan makanan hingga usus buntu. Dalam kasus keracunan makanan, faktor yang menyebabkannya tentu berasal dari makanan dan biasanya bisa pulih dalam waktu cepat kalau ditangani dengan tepat. Sementara dalam kasus usus buntu, ada satu ciri khusus yang harus Milk Lovers kenali, yaitu sensasi nyeri dari bagian sekitar pusar sampai perut bagian kanan. Sakitnya amat intens sampai anak tidak mau beranjak dari tempat tidur. Namun, kalau dia merasa baikan setelah BAB, bisa dipastikan kalau gejala lain yang muncul adalah tanda virus perut.

Kapan Anak Harus Dibawa ke Dokter?

Selain menderita muntaber, keluhan tidak biasa di perut menjadi tanda kalau Milk Lovers harus segera membawa anak ke dokter. Terutama kalau usia anak masih di bawah satu tahun dan gejala-gejala yang dia alami tidak membaik dalam kurun waktu dua hari. Sebab kalau dibiarkan, muntaber akan membuat si Kecil mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Dalam kasus yang lebih parah, akan muncul darah pada tinja atau muntahan anak akibat infeksi bakteri, misalnya dari E. coli.

Penanganan gastroenteritis yang sama pun harus Milk Lovers lakukan terhadap anak usia di bawah 2 hingga 3 tahun. Sementara bagi mereka yang sudah lebih besar, tindakan dari dokter dibutuhkan saat gejala-gejala virus perut tidak kunjung mereda. Milk Lovers tidak perlu membawanya ke dokter kalau demamnya berangsur turun dalam hitungan hari. Namun kalau stabil selama dua hingga tiga hari, maka Milk Lovers harus mengambil tindakan lebih lanjut supaya virus perut yang dialaminya tidak kian parah.