Tidak sedikit orangtua yang memberikan susu UHT untuk anaknya setelah usia 1 tahun. Menurut kepercayaan umum, susu UHT memiliki banyak manfaat sebagai susu tambahan setelah diberi ASI.
Sekedar info, susu UHT merupakan istilah industri untuk susu yang aman disimpan di suhu ruang atau tidak menggunakan lemari pendingin. UHT sendiri adalah kependekan dari Ultra High Temperature. Pemerintah AS menetapkan bahwa produk UHT sudah mengalami proses secara termal dengan suhu di atas 280 derajat Fahrenheit minimal 2 detik baik sebelum maupun sesudah pengemasan. Jadi menghasilkan produk yang mempunyai masa simpan panjang. Susu UHT biasanya bisa disimpan selama 6 – 9 bulan sebelum akhirnya dibuka.
Sebelumnya, perlu diketahui juga bahwa bayi yang berusia di bawah 1 tahun masih belum mampu mencerna susu sapi semudah ia mencerna ASI. Ketika sistem pencernaan anak sudah siap mencerna susu sapi mulai dari umur 1 tahun, susu akan menjadi bagian dari asupan yang sehat untuk anak. Susu sapi mengandung banyak kalsium yang akan membangun gigi dan tulang yang kuat serta mengatur pembekuan darah serta kontrol otot.
Selain itu susu sapi juga mengandung protein untuk pertumbuhan dan karbohidrat yang dapat memberikan asupan energi untuk beraktivitas sepanjang hari. Tidak hanya itu saja, bila anak mendapatkan asupan kalsium yang cukup, ia akan mempunyai resiko yang lebih rendah mengalami stroke, tekanan darah tinggi, patah tulang pinggul, dan kanker usus besar di kemudian hari. Oleh sebab itu, memberikan susu tambahan dapat menjadi pertimbangan penting untuk para orangtua.
AAP (American Academy of Pediatrics) menyarankan agar memberikan susu segar untuk anak yang berusia di atas 1 tahun sebagai asupan tambahan. Namun anak juga harus mendapatkan diet yang seimbang dari asupan makanan padat seperti buah, sayuran, dan daging.
Ketika ingin memberikan susu UHT, perhatikan kandungan yang terdapat di dalamnya. Pilihlah susu UHT yang plain atau tanpa kandungan pemanis.