Ada fenomena yang cukup unik dengan orang Asia, khususnya Indonesia, dimana mereka akan cenderung diare setelah minum susu. Padahal kondisi ini tidak terjadi kepada bangsa lainnya. Alhasil, fenomena mudah diare setelah minum susu pun jadi misteri yang cukup sulit terpecahkan.

Lantas, kenapa banyak orang Asia yang mudah diare ketika minum susu?

Ada banyak kemungkinan yang terjadi dari fenomena yang cukup unik ini, salah satunya adalah kondisi intoleransi laktosa, atau reaksi penolakan tubuh terhadap kandungan karbohidrat dalam susu, yang kita kenal juga dengan sebutan laktosa.

Dalam keterangannya, Dr.Badriul Hegar, Sp.A(K), menyatakan jika intoleran laktosa umumnya disebabkan karena rendahnya produksi enzim laktase yag ada dalam sistem pencernaan. Alhasil, karbohidrat dari susu tersebut tidak bisa dicerna dengan sempurna hingga akhirnya menimbulkan diare.

Khusus untuk bayi baru lahir, kebanyakan anak orang Asia memiliki enzim laktase yang belum lengkap. Hal inilah yang menyebabkan laktosa tidak bisa dipecah dengan sempurna, hingga akhirnya menyebabkan intoleran laktosa. Walaupun begitu, fenomena ini hanya terjadi sementara kok!

Pada bayi, kondisi intoleran laktosa akan menyebabkan feses si kecil menjadi cair, perut cenderung kembung dan berbagai gangguan diare lainnya. Walaupun begitu, disini orangtua tidak perlu khawtair, selama si kecil tidak terlihat kesakitan atau terkena dehidrasi.

Menurut Dr.Badriul, kadar enzim laktase bayi di Asia baru akan maksimal ketika mereka sudah mencapai usia satu bulan hingga dua tahun. Setelah itu, secara otomatis kadar ini akan segera menurun sesuai dengan tingkat adaptasi si kecil.

Hal ini berbeda dengan kondisi bayi di Eropa, dimana mereka cenderung memiliki kadar enzim laktase yang stabil hingga dewasa. Hal inilah yang menyebabkan mereka lebih tahan dan jarang sekali menderita intoleran laktosa.

Berbeda dengan alergi susu

Lebih jauh lagi, Dr.Badrul menyatakan jika kondisi intoleran laktosa berbeda dengan alergi susu, dimana dalam kasus alergi susu, kebanyakan disebabkan karena protein susu dan sistem imun yang salah bekerja mendeteksi kehadiran protein tersebut.

Walaupun begitu, orangtua tetap harus peka terhadap segala hal reaksi alergi yang menimpa si kecil. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, segera kunjungi dokter ketika tanda-tanda reaksi alergi mulai menyerang agar segera dicarikan solusinya.