Ketika membahas kandungan gula dalam susu, Ultra People mungkin sering mendengar istilah seperti laktosa dan sukrosa. Sama-sama jenis gula, namun keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam struktur kimia, sumber, dan efeknya pada tubuh lho!
Salah satu contohnya, banyak orang Asia yang punya kecenderungan intoleransi laktosa namun orang yang intoleransi pada sukrosa bisa dibilang sangat jarang. Berikut penjelasan mengenai perbedaan laktosa dan sukrosa dalam susu.
Mengenal Laktosa
Laktosa adalah gula yang alami ditemukan pada susu sapi, produk turunan susu sapi, dan ASI.
Subtipe dari karbohidrat ini terdiri dari dua unit gula yang lebih kecil, yakni glukosa dan galaktosa. Ketika Ultra People mencerna laktosa di usus kecil, tubuh memecahnya menjadi glukosa dan galaktosa. Kemudian usus akan menyerapnya secara terpisah.
Untuk mencernanya, tubuh membutuhkan enzim laktase untuk memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa agar dapat diserap. Nah, kekurangan enzim laktase menyebabkan sebagian orang, terutama dewasa, mengalami intoleransi laktosa.
Akibatnya saat mengonsumsi laktosa, timbul gejala seperti kembung, diare, dan sakit perut. Menurut riset yang dilakukan Universitas Indonesia, angka intoleransi laktosa di Indonesia lebih besar anak usia SMP (73%), dibandingkan anak SD (57,8%) dan TK (21,3%).
Mengenal Sukrosa
Sukrosa secara alami ditemukan pada sayuran dan buah-buahan, seperti pisang, apel, hingga mangga. Tebu mengandung sukrosa dalam jumlah tinggi sehingga diproses, dikristalisasi, dan dimanfaatkan untuk banyak bahan pangan, termasuk susu UHT dan susu formula.
Sukrosa terdiri dari dua molekul, yaitu glukosa dan fruktosa. Untuk menyerapnya, tubuh butuh enzim sukrase. Kasus kekurangan enzim sukrase bisa dibilang sangat langka, yakni menurut National Institutes of Health Amerika Serikat, jumlahnya 0,0002 persen populasi.
Karenanya, sangat jarang orang yang mengalami intoleransi sukrosa.
Mana yang Lebih Baik?
Keduanya punya manfaat untuk tubuh Ultra People. Laktosa meningkatkan penyerapan kalsium sehingga menguatkan tulang, menjaga kesehatan pencernaan, hingga memperbaiki kekebalan tubuh.
Sementara sukrosa menjadi sumber energi dan menambah nafsu makan karena memberi rasa pada makanan.
Bagi individu dengan intoleransi laktosa, susu rendah atau bebas laktosa bisa menjadi pilihan bijak. Baik laktosa atau sukrosa, keduanya tetap perlu dibatasi. Usia 13 tahun hingga dewasa, hanya butuh 5-9 sendok teh gula per hari untuk mencegah konsumsi berlebih.