Milk Lovers, kebutuhan cairan anak itu harus dapat terpenuhi setiap harinya agar tumbuh kembang mereka optimal. Lantas bagaimana cara menentukan kebutuhan cairan anak usia pertumbuhan? Berikut info medis dari dr. Atika.
Kebutuhan cairan anak adalah salah satu hal yang patut menjadi perhatian orangtua. Orangtua tidak boleh lengah dan hanya memusatkan perhatian pada kebutuhan makanan saja, tanpa mencukupi kebutuhan cairan anak. Sebab, cairan merupakan salah satu zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Cairan merupakan komponen terbanyak dalam tubuh, karena sebesar 60% berat badan adalah air. Oleh karena itu, peranan cairan bagi tubuh sangatlah penting, misalnya untuk menjaga suhu tubuh tetap konstan, untuk mengedarkan zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh, dan untuk membuang produk sisa keluar tubuh. Selain itu, cairan di dalam tubuh juga akan menjaga volume darah, serta melumasi sendi dan jaringan tubuh – seperti mulut, mata, dan hidung.
Perlu Milk Lovers ketahui, anak-anak adalah kelompok usia yang cukup berisiko tinggi untuk mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Hal ini disebabkan karena bayi dan anak-anak memiliki proporsi cairan tubuh yang lebih besar dibandingkan orang dewasa. Selain itu, kelompok usia anak-anak juga lebih sulit menoleransi panas, terutama saat bergerak dengan sangat aktif, maupun pada cuaca yang panas.
Oleh sebab itu, sangat penting bagi orangtua untuk selalu memperhatikan dan memastikan tercukupinya kebutuhan cairan anak setiap harinya. Namun, bagaimana cara mengetahui kebutuhan cairan anak setiap harinya?
Kebutuhan cairan anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya: usia, jenis kelamin, cuaca, dan seberapa berat aktivitas fisik yang anak lakukan. Namun secara umum, anak-anak harus minum sebanyak 6-8 gelas per hari. Anak yang lebih kecil butuh jumlah yang relatif lebih sedikit, contohnya 120-150 ml per pemberian, dan anak yang lebih besar butuh minum yang lebih banyak, contohnya 250-300 ml per pemberian.
Simak tabel rekomendasi jumlah cairan harian anak berikut ini:
Usia | Rekomendasi European Food Safety Authority (EFSA) 2008 | Rekomendasi World Health Organization (WHO) 2005 |
0-4 bulan | ±750 ml/hari | |
0-6 bulan | 100-190 ml/kg/hari | |
6-12 bulan | 800-1000 ml/hari | |
8-12 bulan | 1000 ml/hari | |
4-8 tahun | 1,1–1,3 L/hari Hanya dari minuman, tidak termasuk air dari makanan | |
9-13 tahun (perempuan) | 1,3–1,5 L/hari Hanya dari minuman, tidak termasuk air dari makanan | |
9-13 tahun (laki-laki) | 1,5 – 1,7 L/hari Hanya dari minuman, tidak termasuk air dari makanan |
Jumlah cairan yang dibutuhkan memang tampak banyak. Namun, ingatlah bahwa ada bentuk rekomendasi yang melibatkan total kebutuhan cairan, meliputi air dari semua sumber – seperti air putih, sumber minuman lainnya, dan makanan (buah-buahan dan sayuran merupakan jenis asupan yang mengandung banyak air).
Ketika memilih jenis asupan cairan untuk anak-anak, para orangtua tentunya dapat menyediakan pilihan minuman yang juga mengandung nutrisi, seperti vitamin dan mineral serta energi. Energi yang diberikan dari minuman tersebut berkontribusi sama seperti makanan. Salah satu jenis minuman yang memenuhi kriteria ini adalah susu.
Susu jenis apapun, selama dapat ditoleransi oleh anak, merupakan jenis asupan cairan yang baik selain air putih. Pasalnya, susu juga mengandung banyak nutrisi esensial, seperti protein, vitamin B, dan kalsium. Selain itu, kandungan lemak pada susu juga dapat berkontribusi sebagai tambahan asupan lemak anak, khususnya bagi yang anak yang mengalami berat badan kurang.
Untuk menentukan jumlah pemberian susu yang tepat, para orangtua dapat menjumlahkannya dengan jenis cairan lain untuk dimasukkan ke perhitungan dalam rekomendasi sesuai dengan tabel di atas.
Namun dalam menentukan kebutuhan susu, jangan lupakan bahwa susu juga mengandung energi. Oleh karena itu, Anda juga bisa menghitung kebutuhan susu dari sudut pandang kebutuhan kalori anak.
Segelas susu dengan ukuran 100 ml memiliki kandungan kalori, kira-kira sebesar 80 kalori. Adapun kebutuhan kalori anak berusia 2-3 tahun adalah 1200 kkal. Anggaplah sisa ‘kuota’ untuk 2 kali camilan setelah dikurangi makanan berat adalah 150 kalori, maka tiap waktu ngemil di pagi dan sore hari, anak bisa mengonsumsi sekitar 190 ml susu.
Hal ini sebaiknya menjadi perhatian para orangtua, mengingat pemberian makanan/minuman mengandung energi yang berlebihan dapat berujung pada obesitas.
Tips untuk Menjaga Kebutuhan Cairan Anak Terpenuhi
Kadang kala, para orangtua kesulitan untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan cairan anak. Hal ini disebabkan karena anak cenderung menolak untuk minum atau lupa untuk minum, terutama saat mereka sedang aktif/keasyikan bermain. Oleh karena itu, Milk Lovers dapat mempraktikkan beberapa tips berikut untuk menjaga agar kebutuhan cairan harian anak tetap terpenuhi:
- Biasakan anak untuk minum bersamaan dengan kegiatan rutinnya. Contohnya minum ketika sarapan, sebelum bermain, ataupun setelah bermain.
- Ajarkan anak untuk meminum air setelah lelah bermain ataupun dalam cuaca yang panas.
- Berikan contoh yang baik bahwa orangtua juga menjalankan pola hidup sehat dengan minum teratur.
- Selalu sediakan minuman yang anak nikmati, terutama saat sedang beraktivitas/pergi keluar rumah. Minuman tersebut dapat berupa air, susu, ataupun jus buah.
- Sediakan botol minum bersamaan dengan kotak bekal anak.
Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai topik ini, silakan ajukan pertanyaan Anda di fitur Tanya Dokter Klikdokter.com di laman website kami.