Selama ini banyak yang beranggapan jika diabetes hanya penyakit orang lanjut usia saja atau turunan dari garis keluarga. Padahal faktanya, diabetes bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu, dari mulai orang dewasa, kaum muda, hingga anak-anak dan ibu hamil.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Epidemic Obesity and Type 2 Diabetes in Asia, kebanyakan masyarakat Asia tidak menyadari mereka sudah terkena diabetes sejak usia muda. Parahnya lagi, jumlah kenaikan penderita diabetes di Asia lebih tinggi ketimbang di Amerika Serikat.

Hal senada diungkapkan Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 di Indonesia, menyebutkan bahwa peningkatan jumlah penderita diabetes di Indonesia cukup tinggi. Rata-rata, penderita diabetes berusia mudah kebanyakan datang dari kelompok usia 25-34 tahun.

Hati-hati Diabetes Gestational

Menurut data yang sama, selalin diabetes tipe 1 dan 2, masyarakat Indonesia pun banyak yang tidak sadar sedang menderita diabetes gestational, atau penyakit diabetes yang kerap menyerang ibu hamil. Padahal jika dibiarkan, diabetes gestational tergolong berbahaya bagi ibu hamil dan janin dalam kandungan.

Dilansir dalam Mayo Clinic, diabetes gestational memang akan sembuh sendiri setelah melahirkan. Tapi itu bukan berarti Anda bisa tenang karena risiko diabetes tipe 2 sudah menanti pasca melahirkan.

Untuk mendeteksi diabetes gestational, pada dasarnya gejalanya mirip dengan diebetes tipe 1 dan tipe 2, yakni:

1. Sering buang air kecil.

2. Mual berlebih, dan meningkatnya rasa lapar.

3. Mengalami kelelahan yang berlebihan.

4. Mengalami masalah penglihatan.

Untuk memastikan apakah Anda terserang diabetes gestational atau tidak, pemeriksaan gula darah wajib dilakukan, termasuk cek up dan tes darah secara rutin selama kehamilan.

Bagaimana cara menghindari diabetes gestational?

Agar terhindar dari diabetes gestational, melakukan program kehamilan yang didamping profesional merupakan hal yang wajib Anda lakukan. Selain itu, pastikan berat badan Anda ideal, konsumsi makanan sehat, rutin berolahraga dan batasi konsumsi makanan tinggi lemak dan gula.

Selain itu, pastikan Anda pun rutin melakukan pemeriksaan selama masa kehamilan, setidaknya 8 kali pertemuan atau sesuai dengan petunjuk dokter dan bidan.