Osteoarthritis lutut atau radang sendi merupakan salah satu kondisi yang cukup menyakitkan. Biasanya, masalah ini dipicu oleh kelebihan berat badan, melakukan pekerjaan berat, aktivitas fisik yang berlebihan, terjadi kelemahan pada otot paha, faktor usia atau dampak dari komplikasi patah tulang.

Untuk mengatasi hal ini, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Annals of the Rheumatic Diseases, menyebut jika orang yang rutin mengkonsumsi makanan berserat tinggi, lebih kecil risikonya untuk mengalami osteoarthritis lutut ketimbang mereka yang jarang mengonsumsi makanan berserat.

Dalam penelitian ini, disebutkan jika serat efektif memaksimalkan perlindungan terhadap lutut dengan 2 cara, yakni mengurangi CRP atau kadar protein peradangan dan meningkatkan rasa kenyang untuk menghindari kebiasaan makan secara berlebih.

Mengenai hal ini, penasihat nutrisi bagi pria, Alan Aragon, M.S, menyebutkan jika kedua hal tersebut dianggap penting. Pasalnya, obesitas memiliki hubungan yang sangat kuat dengan osteoarthritis lutut, karena beban lutut yang lebih besar dan lemak ekstra yang bisa meningkatkan peradangan.

Lebih lanjut lagi, Alan menyarankan untuk memperbanyak konsumsi sayuran seperti kubis Brussel, brokoli, kacang-kacangan, oat dan quinoa. Selain itu, buah-buahan seperti pepaya, apel, dan lainnya, dikenal sebagai salah satu sumber serat terbaik yang layak untuk dipertimbangkan.

Dalam penelitian ini, tim peneliti menganalisis data dari dua penelitian lainnya, yakni studi Osteoarthritis Initiative (OI) dengan jumlah mencapai 5000 peserta, dan penelitian dari Framingham Offspring yang melibatkan relawan sekitar 1200 peserta.

Hasilnya, kedua penelitian ini menyebut jika semakin banyak serat yang dikonsumsi, semakin sedikit pula risiko mengalami nyeri lutut yang dilaporkan, sekaligus semakin kecil juga kemungkinannya mereka untuk menderita osteoarthritis lutut.

Dilansir dalam health.com, pola konsumsi serat yang disarankan adalah 20 gram per hari dengan risiko 30 persen lebih kecil untuk mengalami osteoarthritis lutut. sementara untuk mereka yang mengonsumsi 26 gram per hari, kemungkinannya 61 persen lebih kecil kemungkinan mengalami gejala osteoarthritis.

Agar lebih maksimal, sebaiknya pola makan tinggi serat ini diimbangi dengan pola hidup sehat dengan cara, membatasi konsumsi lemak trans dan karbohidrat sederhana, dan usahakan untuk berolahraga rutin, setidaknya 30 menit per hari.