Sebelum tren curhat di Instagram Story atau Twitter, anak 90-an mencatat kesehariannya dengan menulis di buku harian. Di dunia psikologi, aktivitas ini disebut journaling. Tak perlu detail, Ultra People cuma perlu mencurahkan isi pikiran dan perasaan.
Saat remaja, mungkin kita menganggapnya sepele. Menulis buku harian hanya untuk mengisi waktu luang. Tapi ternyata journaling punya segudang manfaat. Berikut di antaranya:
- Alat Manajemen Stres
Sebuah penelitian menyatakan aktivitas menulis ekspresif (seperti menulis buku harian) selama 15-20 menit sehari, selama 3-4 kali dalam periode 4 bulan, terbukti cukup mengurangi tekanan darah dan meningkatkan fungsi hati.
Dengan journaling, Ultra People dapat lebih memahami pengalaman baik atau buruk yang dialami. Setelah lebih paham, kita dapat mengelola perasaan dengan cara yang tepat.
- Mencatat Progres dan Pencapaian
Seringkali kita lebih mengingat kegagalan daripada pencapaian. Padahal kalau semua dicatat di buku harian, bisa jadi lebih banyak pencapaian daripada yang tidak sesuai harapan!
Jika rutin journaling, Ultra People bisa melacak progres dan perkembangan dengan membaca ulang tulisan-tulisan sebelumnya. Dan jangan lupa untuk merayakannya, ya!
- Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Dengan rajin mengingat pencapaian, Ultra People otomatis akan mendapat asupan percaya diri. Kita akan merasa bangga, ternyata banyak rintangan yang berhasil kita hadapi dan membentuk kita jadi pribadi lebih baik. Jadi, tak ada salahnya menyimpan buku harian lama untuk dibaca kembali.
- Jadi Sumber Inspirasi
Selain keseharian, kamu juga bisa menulis ide random di buku harian. Bisa berupa ide bisnis yang tiba-tiba terlintas di pikiran atau sesederhana inspirasi outfit. Visualisasi lewat gambar untuk membantumu brainstorming. Siapa tahu akan berguna di masa depan atau bahkan menelurkan ide baru!
- Meningkatkan Skill Menulis dan Komunikasi
Semakin sering menulis, semakin baik tulisanmu. Dengan rajin menulis buku harian, kamu otomatis akan rajin menuangkan kata-kata. Terbiasa mengekspresikan isi pikiran akan membantumu meningkatkan skill komunikasi, lho!