Selain menjaga kadar gula dalam kondisi normal, Ibu hamil pun diwajibkan untuk menjaga tekanan darah. Pasalnya, hipertensi atau tekanan darah tinggi sebelum kehamilan, bisa berakibat fatal pada kehamilan. Bahkan menurut para pakar, bisa meningkatkan risiko keguguran lho!

Hal ini dibuktikan lewat penelitian yang diterbitkan dalam jurnal American Heart Association Hypertension. Penelitian ini melibatkan lebih dari 1.228 wanita hamil dengan usia rata-rata 28 tahun yang pernah mengalami keguguran, setidaknya 1 kali.

Dalam keterangannya, Carrie J. Nobles, PhD., penulis utama penelitian, mengatakan jika peningkatan risiko tekanan darah tinggi bisa dialami siapa saja, termasuk mereka yang berada di usia produktif. Dalam penelitian ini, disebutkan pula jika tekanan darah tinggi berakibat fatal pada penyakit jantung.

Selain itu, penelitian ini pun menyebut jika risiko ibu hamil yang mengalami tekanan darah tinggi, berisiko hingga 4 kali lipat menderita diabetes gestational, atau diabetes karena hamil. Jika dibiarkan, diabetes gestational bisa berkembang jadi diabetes type-1 atau diabetes type-2.

Sayang, penelitian yang dilakukan oleh Epidemiology Branch of the Eunice Kennedy Shriver National Institute for Child Health and Human Development (NICHD) di Bethesda, Maryland, Amerika ini tidak menyebabkan faktor sebab akibatnya. Hal ini karena penelitian yang dilakukan masih dalam tahap awal.

Lantas siapa yang berisiko mengalami tekanan darah tinggi sebelum hamil?

Terkait hal ini, siapapun bisa mengalaminya. Tapi jika melihat faktor risiko, seperti dilansir dalam Science Daily, orang dengan kelebihan berat badan, memiliki pola hidup yang kurang baik dan jarang berolahraga, lebih tinggi berisiko mengalami hipertensi sebelum hamil.

Selain itu, wanita yang rutin konsumsi alkohol dan perokok aktif, memiliki risiko yang cukup tinggi mengalami keguguran.

Nah untuk mengatasi masalah ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga tekanan darah tetap normal, salah satunya dengan fokus menjalankan pola hidup sehat. Misalnya, perbanyak konsumsi sayuran, rutin berolahrag dan hindari rokok.

Selain itu, penting untuk memeriksakan diri dan membuat rencana atau program kehamilan yang dipandu oleh tenaga ahli, bisa bidan atau dokter ahli kandungan. Selamat mencoba!